Sabtu, 14 Maret 2009

Perdarahan Paling Kerap Sebabkan Kematian Ibu


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Dr. Hartanto mengatakan, persentase terbesar penyumbang angka kematian ibu disebabkan oleh perdarahan saat melahirkan.
"Jumlah kematian ibu yang disebabkan oleh faktor perdarahan mencapai 28 persen, sementara disebabkan oleh faktor lain-lain sebesar 22 persen," ujarnya ketika mengikuti Rapat Koordinasi Daerah Program KB Nasional Provinsi Jateng di Gedung Gradhika Semarang, Kamis.

Faktor lain yang menyebabkan kematian ibu, yakni eklampsia dengan tanda-tanda pada wanita yang terkena eklampsia biasanya sering mengalami kejang kejang.

"Faktor ketiga ini menyumbangkan angka kematian ibu hingga 13 persen," ujarnya.

Eklampsia juga dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.

Selain itu, faktor keracunan darah (sepsis) juga menyumbangkan kematian ibu sebesar 10 persen, sedangkan aborsi sebesar 11 persen, dan partus (persalinan) macet sebesar 9 persen.

"Kehamilan yang tidak diinginkan juga menyumbangkan angka tujuh persen," ujarnya.

Selain faktor utama yang masih sering terjadi, kematian ibu juga disebabkan oleh sejumlah faktor tak langsung, seperti kondisi sosial ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dan transportasi, serta kedudukan dan peranan wanita.

Ia menyarankan, ibu hamil meningkatkan pengetahuan seputar kehamilan, mengingat terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan berpotensi menimbulkan kematian.

Sementara upaya untuk menurunkan angka kematian ibu, Dinkes akan meningkatkan akses dan cakupan yankes ibu dan bayi baru lahir.

"Kami juga akan membangun kemitraan strategis dengan semua pemangku kepentingan dan melakukan pemberdayaan terhadap perempuan," ujarnya.

Di samping itu, pihaknya juga akan mencoba meningkatkan pemberdayaan keluarga dengan mendorong partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam menjamin penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

Upaya pencegahan juga dilakukan dengan meningkatkan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih sehingga menjamin keselamatan ibu hamil dalam persalinan.

Tidak ada komentar: