Kamis, 05 November 2009

Diabetes penyebab kematian nomor 2 dindonesia



JAKARTA, KOMPAS.com — Penyakit diabetes melitus (DM) atau yang biasa disebut kencing manis telah menjadi penyebab kematian utama kedua pada penduduk usia 45-54 tahun di wilayah perkotaan.

Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Tjandra Yoga Aditama di Jakarta, Kamis (5/11), diabetes mengakibatkan 4,7 persen kematian penduduk perkotaan pada kelompok usia tersebut.

Sementara prevalensi nasional diabetes berdasarkan hasil pemeriksaan gula darah pada penduduk umur di atas 15 tahun di perkotaan, kata Tjandra, mengutip Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007, sebanyak 15,7 persen.

"Dan hampir 80 persen kasus adalah diabetes tipe dua. Artinya, gaya hidup yang tidak sehat menjadi pemicu utama peningkatan kasus diabetes di Indonesia," kata Tjandra.

Hal itu didukung oleh hasil Riskesdas Tahun 2007 yang menunjukkan tingginya jumlah penduduk yang mengalami obesitas (kegemukan), kurang banyak mengonsumsi buah dan sayur, kurang melakukan kegiatan fisik dan merokok.

Prevalensi nasional obesitas umum pada penduduk usia di atas 15 tahun mencapai 10,3 persen, prevalensi kurang makan buah dan sayur sebanyak 93,6 persen, prevalensi kurang kegiatan fisik 48,2 persen, dan prevalensi merokok 23,7 persen.

Menurut Tjandra, pemerintah berusaha mengendalikan faktor risiko untuk menurunkan kesakitan, kecacatan, dan kematian akibat diabetes. Faktor risiko yang dimaksud, yakni konsumsi sayur dan buah rendah, kurang berolahraga, obesitas, hipertensi, kebiasaan merokok, hiperglikemia, hiperkolesterol, dan konsumsi alkohol.

"Fokusnya pada pencegahan dini dengan upaya promotif dan preventif, tapi tentu tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif," kata Tjandra.

Hal itu, kata dia, antara lain dilakukan dengan mengampanyekan penerapan perilaku hidup sehat kepada seluruh kelompok masyarakat melalui para pendidik dan kader kesehatan.

Sabtu, 03 Oktober 2009

Nyamuk Malaria jenis baru ancam manusia


KUALA LUMPUR-MI: Sebuah penelitian menemukan bahwa satu jenis baru penyakit malaria berpotensi mengancam manusia. Sebelumnya parasit jenis baru itu, Plasmodium Knowlesi, diperkirakan hanya menjangkiti kera. Namun ternyata parasit itu menyebar secara luas pada manusia di Malaysia.

Penyelidikan terbaru membenarkan bahwa parasit itu bisa menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan cepat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim internasional ini diterbitkan dalam jurnal Penyakit Klinis Menular dan dilansir BBC, Kamis (10/9).

Meski jenis baru penyakit ini hanya menyebar di Asia Tenggara, para peneliti memperingatkan bahwa akibat lalu lintas manusia ke wilayah ini, kasus di negara Barat sangat mungkin segera muncul. Setiap tahun penyakit malaria menewaskan lebih sejuta orang.

Penyakit ini disebabkan oleh parasit malaria yang masuk ke dalam aliran darah manusia oleh nyamuk yang terjangkit parasit itu.

Dari parasit-parasit malaria yang sering menyebabkan penyakit pada manusia, Plasmodium Falciparum yang lebih umum ditemukan di Afrika adalah yang paling ganas. Parasit lain, Plasmodium Malariae yang berkembang di wilayah sub tropis dunia, memiliki gejala yang biasanya tidak begitu membahayakan.

Sedangkan Plasmodium Knowlesi sebelumnya diduga hanya menjangkiti kera, khususnya makaka berekor panjang dan pendek yang ditemukan di hutan Asia Tenggara. Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Univeritas Sarawak Malaysia menunjukkan bahwa terdapat sejumlah besar kasus penyakit akibat parasit jenis itu pada manusia.

Penelitian itu menemukan bahwa di bawah mikroskop Plasmodium Knowlesi mirip Plasmodium Malariae. Akan tetapi tidak seperti parasit itu, Plasmodium knowlesi memiliki kemampuan berkembang biak di dalam darah setiap 24 jam - artinya berpotensi membahayakan.

Salah satu peneliti tim itu, Profesor Balbir Singh, mengatakan dengan kemampuan berkembang biak seperti itu, diagnosa dan pengobatan cepat sangat penting.

Para peneliti memeriksa 150 pasien malaria yang masuk rumah sakit di Sarawak, Malaysia, antara bulan Juli 2006 dan Januari 2008.

Mereka menemukan bahwa Plasmodium Knowlesi menjadi penyebab dari dua pertiga kasus, dan menyebabkan spektrum penyakit yang luas.

Sebagian besar penyakit itu tidak menyebabkan komplikasi dan dengan mudah diatasi dengan obat seperti clhoroquine dan primaquine.

Akan tetapi, satu dari sepuluh pasien akhirnya menderita komplikasi seperti kesulitan pernapasan dan ginjal dan dua pasien meninggal.

Meski tingkat kematiannya di bawah 2 persen, Plasmodium Knowlesi menjadi sama

Selasa, 12 Mei 2009

Obat Batuk & Flu ditarik oleh FDA

Pernah dapat EMAIL berisi DATA seperti di bawah ini?

“Phenylpropanolamine obat influens (decongestant) sejak 1Maret 2009 ditarik Bdn pngawasan obat & pangan Amerika (FDA) krn terbukti sebabkan PENDARAHAN di OTAK. Obat2 di Indonesia yg mengandung phenylpropanolamine al: Decolgen, Decolsin, Sinutab, Allerin, Bodrexin, Contac 500, Cosyr, Flucyl, Fludane, Flugesic, Inza, Komix, Mixaflu, Mixagrip, Nalgestan, Neozep forte, Nodrof, Paratusin, Procold, Rhinotussal, Sanaflu, Siladex, Stopcold, Triaminic drops, Tusalgin, …”

BPOM: Obat Ber-PPA Aman

Selasa, 21 April 2009 17:58 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan bahwa produk obat batuk dan flu mengandung Phenylpropanolamine (PPA) yang beredar di pasaran dalam negeri aman dikonsumsi.

Kepala BPOM Husniah Rubiana Thamrin Akib di Jakarta, Selasa, mengatakan pihaknya kembali menyampaikan pemberitahuan itu karena sampai sekarang masih banyak anggota masyarakat yang menanyakan keamanan produk obat tersebut ke unit layanan pengaduan melalui surat elektronik dan pesan pendek.

“Jadi sekali lagi kami tegaskan bahwa obat flu dan batuk mengandung PPA yang telah mendapat izin edar dijamin aman bila dikonsumsi sesuai aturan pakai yang telah ditetapkan,” kata Husniah.

Pertanyaan masyarakat terkait keamanan obat flu dan batuk mengandung PPA sendiri berawal dari beredarnya informasi tentang pengumuman Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US-FDA) tertanggal 1 Maret 2009 mengenai penarikan obat batuk dan flu mengandung PPA di negara tersebut.

“Tidak benar ada pengumuman tentang penarikan obat flu dan batuk ber-PPA pada 1 Maret 2009. US-FDA memang pernah menarik peredaran obat yang mengandung PPA karena diduga ada hubungan antara penggunaan PPA dosis tinggi pada obat pelangsing dengan perdarahan otak tapi itu dilakukan bulan November tahun 2000,” jelasnya.

Lebih lanjut Husniah menjelaskan, di Indonesia penggunaan PPA hanya disetujui digunakan sebagai obat untuk menghilangkan gejala hidung tersumbat dalam obat flu dan batuk serta tidak pernah disetujui digunakan sebagai obat pelangsing.

Pada April 2001 BPOM juga sudah memberikan peringatan kepada publik mengenai batas aman penggunaan PPA dalam obat batuk dan flu serta rekomendasi kepada produsen untuk mencantumkan kandungan PPA dalam kemasan produk obat.

“Kandungan PPA yang masih diperbolehkan dalam obat batuk dan flu di bawah 15 miligram per takaran/dosis. PPA juga tidak boleh digunakan dalam obat batuk dan flu untuk anak usia di bawah enam tahun,” kata Deputi Bidang Pengawasan Produk Teurapetik dan NAPZA BPOM Lucky S. Slamet.

Lucky Slamet mengatakan, batas aman penggunaan PPA dalam obat batuk dan flu sebanyak 75 miligram per hari. “Jadi konsumsi 15 miligram per takaran relatif aman,” katanya.

Penggunaan PPA dalam obat batuk dan flu juga mesti disertai dengan pencantuman peringatan tidak boleh digunakan untuk penderita hipertensi dan hiperthyroid pada kemasannya karena bahan obat yang digunakan sebagai decongestan dalam obat batuk, flu, sinus serta alergi itu diduga dapat meningkatkan tekanan darah. “Efek samping semacam itu juga dimiliki oleh bahan obat yang lain,” demikian Lucky S. Slamet.

Obat Flu dan Batuk di Indonesia Aman

Kamis, 16 April 2009 12:03 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com ? Seluruh obat flu dan batuk di Indonesia aman dikonsumsi. Salah satu indikasinya adalah kadar phenylpropanolamine (PPA) yang sangat rendah, kurang dari 15 miligram.
“Sebagai perbandingan, di UK (Inggris) itu 100 miligram per hari. Kalau di Indonesia, kami mengambil standar yang paling rendah di dunia, yaitu 15 mg per takar atau 45 mg per hari,” ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, Husniah Rubiana Thamrin Akib, dalam konferensi pers di kantor BPOM, Jakarta, Kamis (16/4).
Hal tersebut disampaikannya untuk menampik isu mengenai dilarangnya PPA dalam obat. Menurut Husniah, PPA hanya dilarang untuk digunakan sebagai obat pelangsing. Oleh karena itu, Amerika menarik dan melarang penggunaan PPA untuk obat pelangsing. Kadar yang digunakan PPA untuk obat pelangsing cukup tinggi, 150 mg per takar. Ini dapat menyebabkan kematian.
Husniah juga berjanji akan mengontrol penggunaan PPA sebagai obat flu dan batuk di pasaran. “Tak hanya itu, semua zat yang digunakan sebagai pengganti PPA juga akan kami awasi karena jika digunakan berlebih dapat berbahaya,” jelasnya.

BPOM Tak Pernah Tarik Phenylpropanolamine

Kamis, 16 April 2009 19:51 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Elok Dyah Messwati
JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pengawas Obat dan Makanan menyanggah mengeluarkan berita mengenai dilarangnya kandungan phenylpropanolamine/PPA dalam obat batuk dan flu yang beredar di Indonesia.
“Tidak benar pada tanggal 1 Maret 2009 US-FDA mengeluarkan pengumuman tentang penarikan PPA. Saat ini tidak ada informasi terbaru terkait keamanan PPA. Pada bulan November 2000, US-FDA menarik obat yang mengandung PPA karena diduga ada hubungan dengan perdarahan otak dengan penggunaan PPA dosis besar sebagai obat pelangsing,” kata Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Dr Husniah Rubiana Thamrin Akib di Jakarta, Kamis (16/4).
Menanggapi maraknya isu tentang informasi soal Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (US-FDA) yang menarik PPA pada tanggal 1 Maret 2009, Husniah menyatakan bahwa BPOM masih mengizinkan peredaran obat flu dan batuk yang mengandung phenylpropanolamine/PPA, namun dengan mereduksi kandungan menjadi 15 mg per dosis.
Di Indonesia, PPA hanya disetujui sebagai obat untuk menghilangkan gejala hidung tersumbat dalam obat flu dan batuk dan tidak pernah disetujui sebagai obat pelangsing.
“Obat flu dan batuk yang mengandung PPA dan dijual di Indonesia, telah mendapat izin edar aman dikonsumsi sesuai aturan pakai yang ditetapkan. Dosis PPA yang diizinkan 15 mg per dosis,” kata Husniah Rubiana.

Hati-hati Gunakan Obat Batuk Flu pada Anak

Rabu, 30 Januari 2008 09:46 WIB
WASHINGTON, SELASA – Penggunaan obat batuk atau flu untuk anak-anak yang dijual bebas sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Efek sampingnya terbukti menjadi masalah serius dan dapat membawa petaka buat mereka.

Di Amerika Serikat misalnya, penggunaan obat-obat bebas flu dan batuk setiap tahunnya menyebabkan sekurangnya 7.000 anak usia di bawah usia 12 harus dibawa ke instalasi gawat darurat di Rumah Sakit. Menurut laporan yang dirilis oleh Centers for Disease Control (CDC), Selasa (29/1), kebanyakan dari korban harus mendapat perawatan karena mengalami overdosis.

Munculnya laporan ini tidak lama setelah Food and Drug Administration (FDA) juga mengeluarkan peringatan kepada para orang tua untuk membatasi penggunaan obat-obat bebas pereda batuk dan flu pada anak-anak khususnya di bawah dua tahun.

Para orang tua diminta untuk mewaspadai efek samping dari obat-obat bebas ini karena juga bisa mengancam kesehatan anak. Dalam laporan yang juga dimuat jurnal Pediatrics ini, produsen juga diminta lebih baik lagi dalam pembuatan kemasan, guna melindungi dan mencegah penyalahgunaan obat oleh anak-anak.

Dari sebuah penelitian terhadap anak-anak di bawah 11 tahun, tercatat sekitar 64 persen kasus efek buruk dari obat batuk dan flu ditemukan pada mereka yang berusia 2-5 tahun. Dua pertiga dari kasus yang sering terjadi adalah penggunaan obat-obat tanpa pengawasan orang tua. Sekitar 26 persen anak menunjukkan gejala-gejala efek samping seperti mengantuk,reaksi alergik atau efek sakit lainnya setelah orang tua memberikan obat sesuai dosis yang direkomendasikan.

?Para orang tua harus lebih waspada akan penggunaan obat-obatan ini dan menjaga dari jangkauan anak-anak Dan mereka seharusnya tidak merayu anak-anak untuk meminun obat dengan mengatakan bahwa obat tersebut adalah gula,? ungkap seorang ofisial CDC, Denise Cardo.

Dari mereka yang harus dikirim ke rumah sakit, lebih dari 90 persen dapat pulih dan pulang ke rumah dengan cepat. Para ahli tidak meneliti lebih dalam gejala spesifik yang dialami anak-anak. Namun mereka hanya menanyakan jenis obat seperti dekongestan, ekspektoran, antihistamin, obat pereda batuk dan obat-obat flu lainnya.

Minggu, 19 April 2009

Seberapa cepatkah anda menjadi kaya?

Seberapa cepatkah anda menjadi kaya?

Keterangan :

Jika anda mau membangun rumah maka sebagian orang akan memanggil arsitek dan arsitek itu bersama anda membuat rencana. Tetapi ketika orang yang sama memulai membangun kekayaan mereka atau merencanakan masa depan, mereka tidak pernah mendesain rencana finansial untuk hidup mereka. Mereka tidak mempunyai garis besar rencana kerja untuk menjadi kaya. Bahkan banyak orang tidak mempunyai rencana, mereka hanya menjalani hidup saja dan hanya bermimpi sewaktu-waktu mereka akan menjadi kaya.

Banyak juga orang yang menggunakan satu-satunya jurus andalan, yaitu merencanakan untuk bekerja keras dan mereka tidak pernah kaya. Karena apa yang mereka kerjakan sekeras apapun memang tidak memungkinkan mereka untuk menjadi kaya.

Contoh, menjadi buruh pabrik atau kuli bangunan, walaupun sekeras apapun mereka bekerja akan sulit sekali untuk menjadi kaya.

Ada juga orang yang mempunyai rencana yang lambat untuk menjadi kaya, rencana tersebut yaitu bekerja keras dan menabung. Dengan mengikuti rencana tersebut maka jutaan orang akan menghabiskan hidupnya dengan memandang keluar jendela dari kereta mereka yang lambat.

atau dari mobil mereka yang terjebak dari kemacetan lalu lintas menyaksikan limosin, helikopter, pesawat jet perusahaan, rumah- rumah mewah.

Dan yang paling menyedihkan ada juga orang yang mempunyai rencana untuk menjadi miskin. begitu banyak orang mengucapkan kata-kata seperti ayah miskin Robert Kiyosaki
“Ketika saya pensiun, maka penghasilan saya akan berkurang”. Dengan kata lain mereka merencanakan untuk bekerja keras seumur hidup hanya untuk menjadi miskin.

“Saya membutuhkan kecepatan.” Kata Tom Cruise dalam Film Top Gun.

Ide bekerja seumur hidup, menabung, dan menaruh uang dalam rekening pensiun merupakan rencana yang sangat lambat. Rencana ini bagus dan masuk akal oleh 90% orang tetapi bukan rencana bagi orang yang ingin pensiun muda dan pensiun kaya.

Berikut adalah beberapa ide tentang cara untuk membangun rencana yang lebih cepat:

  1. Pilih strategi keluar anda terlebih dahulu . Kita harus mulai dari yang akhir, seperti yang dikatakan oleh Steven R. Covey dalam bukunya Seven Habits. Jadi kita harus menentukan dulu umur berapa kita ingin pensiun, berapa banyak uang yang kita miliki saat itu, atau berapa banyak pasif income kita pada waktu kita pensiun.
  2. Kemudian dalam logika saya sendiri maka kita harus;Cari bidang apa yang kita suka atau mungkin kita akan suka yang bisa menghasilkan sepertiyang kita tentukan sebelumnya. Apabila apa yang kita kerjakan sekarang tidak memungkinkankita mencapai impian tersebut, Let It Go!Kita cari orang yang sudah berhasil mencapai impian kita untuk diajak kerja samaatau belajar kepada orang tersebut.
  3. Gunakan faktor kali atau leverage.
  4. Maksudnya kita bisa menggunakan RICE (Resources, Ide, Contact, Expertise) dari orang lain.Sudahkah anda membuat rencana anda untuk menjadi kaya, dan seberapa cepatkah rencanaanda?Semoga bermanfaat. Salam Dahsyat!

untuk melengkapi rencana Anda menjadi Kaya silahkan download materi tambahan :
eBook 24 Prinsip Miliarder yang mencerahkan oleh Tung Desem Waringin dan tiket
seminar 3 hari Financial Revolution senilai Rp. 4.933.500,- ,
silahkan klik disini : http://www.tdwuniversity.com/launch/?id=14544

Mengapa yang kaya semakin KAYA

Kenapa orang kaya semakin kaya, kelas menengah bergumul terus,
dan yang miskin bablas miskin.

Kenapa orang kaya semakin kaya, karena begitu orang kaya penghasilannya
bertambah besar maka gaya hidupnya sementara tetap (menunda kesenangan).
Penghasilan yang lebih ini diinvestasikan kedalam asset (beli saham yang
menghasilkan deviden, rumah kost kost-an, ruko yang dikontrakkan, Mall yang
disewakan, sarang walet, usaha-usaha yang menghasilkan, dll). Sedemikian
sehingga penghasilan mereka bertambah besar. Dan ketika penghasilan mereka
bertambah besar lagi, mereka investasikan lagi ke dalam asset tersebut diatas,
sehingga semakin kaya dan semakin kaya lagi.

Kenapa orang menengah bergumul terus secara financial? Ketika orang
menengah penghasilannya bertambah besar maka dia mencicil rumah yang
lebih besar, mobil yang lebih besar, handphone yang lebih canggih,
komputer yang lebih modern, televisi yang lebih besar, audio yang
lebih canggih dan banyak sekali uang untuk kewajiban sehingga masuk
kedalam pengeluaran. Orang menengah ini bisa memiliki rumah yang besar,
mobil yang besar tapi tidak mempunyai uang yang bekerja untuk dia. Dan
seumur hidunya menjadi budak uang karena membayar cicilan semakin besar seumur hidupnya.

Kenapa orang miskin bablas miskin ?

Orang miskin tidak perduli seberapa besar pun penghasilannya semua akan masuk ke pengeluaran.

Contoh :

Orang miskin begitu penghasilannya bertambah besar mereka beli TV yang besar,
beli jamnya yang mahal, beli hp yang lebih baru, beli baju mahal, makan di
restoran mewah, ikut keanggotaan fitness, ikut asuransi yang tidak perlu, dll.

Pertanyaannya :

Bila penghasilan Anda bertambah besar, Anda belikan apa? Hal-hal yang
menghasilkan uang lagi atau hal-hal yang menghabiskan uang. Silahkan dijawab,
Anda yang tahu termasuk golongan manakan Anda?

untuk melengkapi pembelajaran Anda silahkan Anda download eBook
24 Prinsip Miliarder yang Mencerahkan oleh Tung Desem Waringin senilai Rp. 250.000,-
dan seminar 3 hari Financial Revolution senilai Rp. 4.933.500,-
anda bisa langsung untuk mendapatkanya disini karena kesempatan ini terbatas klik disini :

Apa lagi pak Tung Desem Mau membagikan E-booknya hanya dengan mendaftar dan dapatkan panduannya klik disini ini seminar sehargga Rp.4.933.500,- anda bisa daftar GRATIS apalagi yang anda pikirkan tinggal klik ambil keputusan sekarang sebelum kesempatan berakhir dibulan Mei 2009 klik disini