Minggu, 08 Maret 2009

Demam Berdarah Dengue


Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah. Di Indonesia sejak dilaporkannya kasus DBD pada tahun 1968 terjadi kecenderungan peningkatan insidens.

Keadaan ini terutama disebabkan karena 4 jenis virus dengue telah ada di Indonesia dan nyamuk penularnya tersebar luas. Namun angka kematian menurun tajam sejak tahun 1968 sampai sekarang.

Penyakit ini ditularkan orang yang dalam darahnya terdapat virus dengue. Orang ini bisa menunjukkan gejala sakit, tetapi bisa juga tidak sakit, yaitu jika mempunyai kekebalan yang cukup terhadap virus dengue. Jika orang digigit nyamuk aedes aegypti maka virus akan masuk bersama darah yang dihisapnya. Didalam tubuh nyamuk itu, virus dengue akan berkembang dan menyebar ke seluruh bagian nyamuk. Sebagian besar virus tersebut berada pada kelenjar liur yang terdapat pada alat tusuk nyamuk. Sehingga waktu nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka bersamaan dengan air liur nyamuk masuk kedalam darah, virus dengue dipindahkan kepada orang lain.

Gejala Klinis

Gejala utama dari demam berdarah dengue adalah demam yang mendadak tinggi (>39oC), terus menerus selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat dan biasanya diikuti dengan;

* Nyeri kepala
* Menggigil
* Lemas
* Nyeri di belakang mata
* Nyeri otot dan tulang
* Ruam kulit (kulit kemerahan)
* Anoreksia
* Mual muntah


Selanjutnya akan diikuti oleh tanda perdarahan seperti;

* Gusi berdarah
* Mimisan
* Timbul bintik-bintik merah pada kulit (petekie)
* Muntah darah
* Buang air besar berwarna hitam

Pada fase demam biasanya diikuti oleh fase kritis selama 2-3 hari. Pada fase kritis ini suhu tubuh menurun, bagian tubuh seperti tangan dan kaki dingin dan biasanya merasa seperti sudah sembuh. Padahal pada fase ini kita harus waspada, sebab bisa terjadi sindrom syok dengue yang dapat mengancam jiwa.

Laboratorium

Pada awal fase demam akan dijumpai jumlah leukosit normal, kemudian jumlah leukosit akan menurun selama fase demam. Jumlah trombosit pada awal demam pada umumnya normal, penurunan jumlah trombosit (< 100.000/mm3) biasanya ditemukan antara hari ketiga sampai ketujuh. Pemeriksaan trombosit perlu diulang sampai terbukti bahwa jumlah trombosit dalam batas normal atau menurun. Peningkatan kadar hematokrit (Ht) selalu dijumpai pada DBD, karena hal ini merupakan indikator terjadinya kebocoran plasma. Untuk pemeriksaan radiologis (foto rontgen dada) hanya untuk melihat adanya kebocoran cairan ke dalam rongga dada.

Tata Laksana

Pada dasarnya pengobatan DBD bersifat suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan sebagai akibat dari kebocoran plasma dan perdarahan. Obat-obatan yang diberikan bersifat simtomatik (mengobati gejala) bila demam diberikan antipiretik (penurun demam), mual diberikan antiemetik dst. Rasa haus dan keadaan kekurangan cairan dapat timbul sebagai akibat demam tinggi, anoreksia dan muntah. Jenis minuman yang dianjurkan adalah jus buah, teh manis, sirup, susu, serta larutan oralit. Apabila cairan oral tidak dapat diberikan maka sebaiknya pasien dirawat untuk diberikan cairan infus. Pasien diharapkan tirah baring selama masih demam maupun fase syok dan selalu di monitor kadar trombosit serta kadar hematokrit sampai normal kembali.



Pencegahan

Pemberantasan DBD seperti juga penyakit menular lain, didasarkan atas pemutusan rantai penularan. Dalam hal DBD, komponen penularan terdiri dari virus, aedes aegypti dan manusia. Karena sampai saat ini belum terdapat vaksin yang efektif terhadap virus itu, maka pemberantasan ditujukan pada menusia dan terutama pada vektornya dengan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk DBD (PSN-DBD). Tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti adalah penampungan air bersih yang tidak langsung berhubungan dengan tanah seperti : bak mandi/wc, minuman burung, air tandon, air tempayan/gentong, kaleng, ban bekas, talang air, dll.

Tidak ada komentar: