Sabtu, 14 Maret 2009

Kecanduan Pornografi Bisa Bikin Anak Bodoh




Ibu-ibu harus tegas melarang anaknya menikmati tayangan televisi yang berbau pornografi. Sebab jika anak-anak kecanduan pornografi bisa menyebabkan daya pikir menurun.
"Otak itu adaptif dan fleksibel. Inilah kecanggihan otak mampu menerima info positif dan negatif yang pada akhirnya menjadi manifestasi pada pembentukan perilaku dan karakteristik seseorang," ujar Kepala Pusat Inteligensia Depkes dr Jofizal Jannis.

Hal itu disampaikan Jofizal dalam jumpa pers tentang Memahami Dahsyatnya Kerusakan Otak Anak Akibat Kecanduan Pornografi dan Narkoba dari Tinjauan Kesehatan Inteligensia di Gedung Depkes, Jl HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/3/2009).

Menurut Jofizal, berdasarkan penelitian, hampir 70 persen anak-anak kelas 4-6 SD se-Jabodetabek terpapar pornografi. Data menyebutkan 65 persen dari mereka menyaksikan pornografi lewat program di media, 24 persen lewat komik, 18 persen lewat game, 16 persen lewat situs porno, 14 persen lewat film, 10 persen lewat VCD dan DVD, 8 persen lewat ponsel, dan 4-6 persen lewat majalah dan koran.

Kepala Bidang Peningkatan Kemampuan Intelegensia Depkes Adre Mayza mengatakan, upaya-upaya rehabilitasi yang dilakukan sejauh ini hanya pada rehabilitasi sosial, belum menjamah pada rehabilitasi struktural pada otak.

"Kebijakan yang belum ada selama ini adalah kebijakan terkait gangguan terhadap otak," kata Adre.

Oleh karena itu, menurut Adre, pihaknya akan bekerja sama dengan departemen terkait, LSM dan media untuk merumuskan kebijakan gangguan terhadap otak akibat kecanduan pornografi dan narkoba.

Hari Ginjal Sedunia 2009 Mencegah Hipertensi


Pencegahan penyakit tekanan darah tinggi (Hipertensi) sedini mungkin menjadi fokus utama peringatan Hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day (WKD) 2009.
"Untuk tahun ini, World Kidney Day kita menfokuskan pada pencegahan penyakit hipertensi sedini mungkin," kata Kepala Sub Bagian Ginjal Hipertensi Bagian IP Dalam RSHS Bandung, Prof Dr HM Rahman Soelaeman dr Sp PD-KGH, usai jumpa pers WKD 2009 di Bandung, Rabu.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengingatkan bahwa jangan menyepelekan hipertensi karena dari tahun ke tahun jumlah penderita hipertensi cenderung mengalami kenaikan.

"Dari tahun ke tahun penderita hipertensi naik 2000 orang, tahun 2008 saja jumlahnya mencapai 2260 orang," katanya.

Menurutnya, penyakit hipertensi ialah jenis penyakit yang sulit untuk diketahui karena biasanya penyakit tersebut menyerang penderita tanpa disertai keluhan.

Ia menyatakan, hipertensi ialah penyebab utama dari seseorang dinyatakan menderita penyakit gagal ginjal.

Ia menjelaskan bahwa fokus lain dari kampanye Hari Ginjal Sedunia 2009 ialah menggarisbawahi pentingnya peran pemerintah dalam mengendalikan epidemi penyakit ginjal kronis.

Selain itu, dalam rangka peringatan WKD 2009 tersebut, pihaknya juga akan menyelenggarakan simposium awam untuk masyarakat umum, pada Sabtu 14 Maret 2009 di salah satu hotel berbintang yang ada di Kota Bandung.

Simposium ini tujuannya untuk meningkatkan peran serta dan kepedulian masyarakat akan pentingnya pengetahuan tekanan darah tinggi dalam rangka memelihara kesehatan ginjal mereka, katanya.

World Kidney Day (WKD) pertama kali diluncurkan tahun 2006 dan diperingati setiap Kamis kedua bulan Maret dan untuk tahun ini, peringatan WKD jatuh pada tanggal 12 Maret 2009.

ASI, Tak Hanya AA dan DHA


ASI, Tak Hanya AA dan DHA
Hal tersebut disampaikan dr Yohanes Tri Nugroho Msi Med Spa dalam Road Show Seminar Building Your Child’s Brain Connection di Hotel Grand Aquila, Bandung.

Dikatakan, nutrisi terbaik untuk bayi adalah ASI karena dalam ASI terdapat banyak zat gizi yang diperlukan untuk perkembangan otak yang sehat, salah satunya adalah GA.

"GA dalam ASI berperan untuk pembentukan memori dan fungsi umum otak besar serta sebagai alat konektivitas sel otak bayi," ucapnya.

Meskipun begitu, kandungan GA dalam susu biasa sama sekali tidak berbahaya. Dikatakannya hingga saat ini belum ada riset yang menunjukkan efek negatif dari GA yang terkandung dalam susu biasa.

Sementara Ratna Siswati, Asisten Nutritionist Anmum, mengatakan GA sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Dijelaskannya, bahwa ketika lahir, bayi memiliki 100 miliar sel otak yang belum terhubung dan GA diperlukan untuk menghubungkan sel-sel otak tersebut.

Jadi, tak cukup hanya dengan AA dan DHA saja. GA juga diperlukan untuk meningkatkan kecerdasan anak, ucapnya,

Saat ini ibu-ibu muda Indonesia sangat tertarik pada nutrisi untuk perkembangan otak anak. Kini, ada penemuan baru berupa nutrisi GA yang ternyata fungsinya tidak kalah penting dari AA dan DHA.

Perdarahan Paling Kerap Sebabkan Kematian Ibu


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Dr. Hartanto mengatakan, persentase terbesar penyumbang angka kematian ibu disebabkan oleh perdarahan saat melahirkan.
"Jumlah kematian ibu yang disebabkan oleh faktor perdarahan mencapai 28 persen, sementara disebabkan oleh faktor lain-lain sebesar 22 persen," ujarnya ketika mengikuti Rapat Koordinasi Daerah Program KB Nasional Provinsi Jateng di Gedung Gradhika Semarang, Kamis.

Faktor lain yang menyebabkan kematian ibu, yakni eklampsia dengan tanda-tanda pada wanita yang terkena eklampsia biasanya sering mengalami kejang kejang.

"Faktor ketiga ini menyumbangkan angka kematian ibu hingga 13 persen," ujarnya.

Eklampsia juga dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.

Selain itu, faktor keracunan darah (sepsis) juga menyumbangkan kematian ibu sebesar 10 persen, sedangkan aborsi sebesar 11 persen, dan partus (persalinan) macet sebesar 9 persen.

"Kehamilan yang tidak diinginkan juga menyumbangkan angka tujuh persen," ujarnya.

Selain faktor utama yang masih sering terjadi, kematian ibu juga disebabkan oleh sejumlah faktor tak langsung, seperti kondisi sosial ekonomi, pendidikan, sosial budaya, dan transportasi, serta kedudukan dan peranan wanita.

Ia menyarankan, ibu hamil meningkatkan pengetahuan seputar kehamilan, mengingat terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan berpotensi menimbulkan kematian.

Sementara upaya untuk menurunkan angka kematian ibu, Dinkes akan meningkatkan akses dan cakupan yankes ibu dan bayi baru lahir.

"Kami juga akan membangun kemitraan strategis dengan semua pemangku kepentingan dan melakukan pemberdayaan terhadap perempuan," ujarnya.

Di samping itu, pihaknya juga akan mencoba meningkatkan pemberdayaan keluarga dengan mendorong partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam menjamin penyediaan dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

Upaya pencegahan juga dilakukan dengan meningkatkan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih sehingga menjamin keselamatan ibu hamil dalam persalinan.

Perempuan Hamil Penderita Migren Hadapi Resiko Sakit Jantung


Beijing (ANTARA/Xinhuanet-OANA) - Perempuan yang menderita sakit kepala sebelah selama hamil menghadapi resiko paling besar untuk terserang bermacam stroke dan penyakit pembuluh darah, kata satu perhimpunan ilmuwan AS yang melandasi pendapat mereka pada studi pengendalian kasus, Rabu.

Temuan tersebut, yang disiarkan dalam BMJ, jurnal medis umum internasional, terbitan pekan ini, mendapati bahwa perempuan hamil yang menderita migren 15 kali lebih mungkin dibandingkan dengan perempuan lain untuk menderita stroke, dua kali lebih mungkin untuk mengalami serangan jantung dan tiga kali lebih mungkin untuk menghadapi pembekuan darah dan gangguan lain jantung selama kehamilan.

"Perawatan yang baik sebelum kelahiran diperlukan. Perempuan dengan migren berat yang terus-menerus selama masa kehamilan mesti menyadari semua factor resiko yang mereka hadapi, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, sejarah pembekuan darah, sakit jantung dan stroke," kata pemimpin peneliti dalam studi itu, Dr. Cheryl Bushnell, ahli syaraf di Wake Forest Baptist Medical Center.

"Tampaknya juga ada hubungan antara sakit kepala sebelah dan preeclampsia, salah satu komplikasi kehamilan yang paling umum dan paling berbahaya," kata Bushnell.

Bushnell dan rekannya menganalisis data dari 33.956 perempuan hamil yang didiagnosis menderita migren.

Menurut studi tersebut, sakit kepala sebelah muncul pada sebanyak 26 persen perempuan yang sedang hamil. Perempuan yang berusia 35 tahun ke atas lebih mungkin untuk menderita migren selama kehamilan.

Perempuan yang berusia 40 tahun ke atas 2,4 kali lebih mungkin untuk terserang migren dibandingkan dengan perempuan yang berusia di bawah 20 tahun, dan perempuan kulit putih lebih mungkin untuk terserang sakit kepala sebelah dibandingkan dengan perempuan dari ras atau suku apa pun.

"Migren, terutama yang berkaitan dengan aura atau perubahan visual selama sakit kepala, sebelumnya telah dikaitkan dengan stroke dan serangan jantung pada perempuan," kata Bushnell. "Studi ini lebih mengabsahkan hubungan antara keduanya."

"Tak peduli apa pun penyebabnya," tambah Bushnell, "migren aktif selama kehamilan mesti dipandang sebagai tanda potensi sakit jantung."

Minggu, 08 Maret 2009

SANTOSO BOWORS: Demam Berdarah Dengue

SANTOSO BOWORS: Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue


Penyakit demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini dapat menyerang semua orang dan dapat mengakibatkan kematian terutama pada anak, serta sering menimbulkan kejadian luar biasa atau wabah. Di Indonesia sejak dilaporkannya kasus DBD pada tahun 1968 terjadi kecenderungan peningkatan insidens.

Keadaan ini terutama disebabkan karena 4 jenis virus dengue telah ada di Indonesia dan nyamuk penularnya tersebar luas. Namun angka kematian menurun tajam sejak tahun 1968 sampai sekarang.

Penyakit ini ditularkan orang yang dalam darahnya terdapat virus dengue. Orang ini bisa menunjukkan gejala sakit, tetapi bisa juga tidak sakit, yaitu jika mempunyai kekebalan yang cukup terhadap virus dengue. Jika orang digigit nyamuk aedes aegypti maka virus akan masuk bersama darah yang dihisapnya. Didalam tubuh nyamuk itu, virus dengue akan berkembang dan menyebar ke seluruh bagian nyamuk. Sebagian besar virus tersebut berada pada kelenjar liur yang terdapat pada alat tusuk nyamuk. Sehingga waktu nyamuk tersebut menggigit orang lain, maka bersamaan dengan air liur nyamuk masuk kedalam darah, virus dengue dipindahkan kepada orang lain.

Gejala Klinis

Gejala utama dari demam berdarah dengue adalah demam yang mendadak tinggi (>39oC), terus menerus selama 2-7 hari, kemudian turun dengan cepat dan biasanya diikuti dengan;

* Nyeri kepala
* Menggigil
* Lemas
* Nyeri di belakang mata
* Nyeri otot dan tulang
* Ruam kulit (kulit kemerahan)
* Anoreksia
* Mual muntah


Selanjutnya akan diikuti oleh tanda perdarahan seperti;

* Gusi berdarah
* Mimisan
* Timbul bintik-bintik merah pada kulit (petekie)
* Muntah darah
* Buang air besar berwarna hitam

Pada fase demam biasanya diikuti oleh fase kritis selama 2-3 hari. Pada fase kritis ini suhu tubuh menurun, bagian tubuh seperti tangan dan kaki dingin dan biasanya merasa seperti sudah sembuh. Padahal pada fase ini kita harus waspada, sebab bisa terjadi sindrom syok dengue yang dapat mengancam jiwa.

Laboratorium

Pada awal fase demam akan dijumpai jumlah leukosit normal, kemudian jumlah leukosit akan menurun selama fase demam. Jumlah trombosit pada awal demam pada umumnya normal, penurunan jumlah trombosit (< 100.000/mm3) biasanya ditemukan antara hari ketiga sampai ketujuh. Pemeriksaan trombosit perlu diulang sampai terbukti bahwa jumlah trombosit dalam batas normal atau menurun. Peningkatan kadar hematokrit (Ht) selalu dijumpai pada DBD, karena hal ini merupakan indikator terjadinya kebocoran plasma. Untuk pemeriksaan radiologis (foto rontgen dada) hanya untuk melihat adanya kebocoran cairan ke dalam rongga dada.

Tata Laksana

Pada dasarnya pengobatan DBD bersifat suportif, yaitu mengatasi kehilangan cairan sebagai akibat dari kebocoran plasma dan perdarahan. Obat-obatan yang diberikan bersifat simtomatik (mengobati gejala) bila demam diberikan antipiretik (penurun demam), mual diberikan antiemetik dst. Rasa haus dan keadaan kekurangan cairan dapat timbul sebagai akibat demam tinggi, anoreksia dan muntah. Jenis minuman yang dianjurkan adalah jus buah, teh manis, sirup, susu, serta larutan oralit. Apabila cairan oral tidak dapat diberikan maka sebaiknya pasien dirawat untuk diberikan cairan infus. Pasien diharapkan tirah baring selama masih demam maupun fase syok dan selalu di monitor kadar trombosit serta kadar hematokrit sampai normal kembali.



Pencegahan

Pemberantasan DBD seperti juga penyakit menular lain, didasarkan atas pemutusan rantai penularan. Dalam hal DBD, komponen penularan terdiri dari virus, aedes aegypti dan manusia. Karena sampai saat ini belum terdapat vaksin yang efektif terhadap virus itu, maka pemberantasan ditujukan pada menusia dan terutama pada vektornya dengan melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk DBD (PSN-DBD). Tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti adalah penampungan air bersih yang tidak langsung berhubungan dengan tanah seperti : bak mandi/wc, minuman burung, air tandon, air tempayan/gentong, kaleng, ban bekas, talang air, dll.

Demam Berdarah Dengue

Awas, Penyakit Maag Bisa Menular!

Kebiasaan menyuapi makanan melalui tangan ternyata dapat menularkan penyakit maag. Pasalnya ketika meniupi makanan, kuman Helicobacter Pylori penyebab maag bakal loncat dan pindah ke makanan yang akan dikonsumsi si kecil.

"Ketika makanan yang akan disuapkan ditiup-tiup, kemungkinan kuman akan berpindah ke makanan tersebut dan masuk ke tubuh si anak," kata dr. Handrawan Nadesul di Jakarta, Kamis (29/1).

Handrawan mengatakan, sangat mungkin penularan itu terjadi karena mulut merupakan tempat bakteri berada. Seseorang yang telah yakin penyakit maagnya sudah sembuh belum tentu dalam tubuhnya tidak lagi terkandung kuman. Karena itu, pengobatan maag harus tuntas.

Jika si anak sudah mengidap kuman maag, kemungkinan terkena penyakit maag lebih mudah. Sebab, sistem kekebalan dalam lambung akan makin lemah apalagi pola makan juga tidak dijaga."Konsultasi dengan dokter harus dilakukan untuk mengecek keberadaan kuman agar maag tidak terjangkit lagi," ungkapnya.

Upaya preventif menghindari maag, lanjut Handrawan, hanya dilakukan dengan pola makan yang tertib dan gizi yang seimbang. Pola makan pagi seperti pangeran, siang seperti raja (red : makan beragam menu plus buah-buahan) dan malam seperti orang susah (makan seadanya) harus diterapkan. Sebab, hal ini untuk mengoptimalkan penggunaan gizi sehingga tidak tertimbun dalam tubuh.

Perlu diingat, pengobatan yang terlalu lama juga dapat menimbulkan efek yang berat. Selain kuman menjadi kebal atau resisten terhadap obat, efek obat juga akan mengganggu fungsi ginjal. "Pengobatan harus dilakukan sampai tuntas dibarengi pola makan tertur. Ini untuk menghindari pengobatan yang berlarut - larut dan menimbulkan efek di luar lambung sendiri," jelasnya.

Stomatitis Aphtous Reccurent/SAR (Sariawan)


Definisi

Stomatitis Aphtous Reccurent atau yang di kalangan awam disebut sariawan adalah luka yang terbatas pada jaringan lunak rongga mulut. Istilah recurrent digunakan karena memang lesi ini biasanya hilang timbul. Luka ini bukan infeksi, dan biasanya timbul soliter atau di beberapa bagian di rongga mulut seperti pipi, di sekitar bibir, lidah, atau mungkin juga terjadi di tenggorokan dan langit-langit mulut.

Penyebab

Hingga kini, penyebab dari sariawan ini belum dipastikan, tetapi ada faktor-faktor yang diduga kuat menjadi pemicu atau pencetusnya. Beberapa diantaranya adalah:

* Trauma pada jaringan lunak mulut (selain gigi), misal tergigit, atau ada gigi yang posisinya di luar lengkung rahang yang normal sehingga menyebabkan jaringan lunak selalu tergesek/tergigit pada saat makan/mengunyah
* Kekurangan nutrisi, terutama vitamin B12, asam folat dan zat besi.
* Stress
* Gangguan hormonal, seperti pada saat wanita akan memasuki masa menstruasi di mana terjadi perubahan hormonal sehingga lebih rentan terhadap iritasi
* Gangguan autoimun / kekebalan tubuh, pada beberapa kasus penderita memiliki respon imun yang abnormal terhadap jaringan mukosanya sendiri.
* Penggunaan gigi tiruan yang tidak pas atau ada bagian dari gigi tiruan yang mengiritasi jaringan lunak
* Pada beberapa orang, sariawan dapat disebabkan karena hipersensitivitas terhadap rangsangan antigenik tertentu terutama makanan.

Ada juga teori yang menyebutkan bahwa penyebab utama dari SAR adalah keturunan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang orang tuanya menderita SAR lebih rentan untuk mengalami SAR juga.

Gejala

Awalnya timbul rasa sedikit gatal atau seperti terbakar pada 1-2 hari di daerah yang akan menjadi sariawan. Rasa ini timbul sebelum luka dapat terlihat di rongga mulut.

Sariawan dimulai dengan adanya luka seperti melepuh di jaringan mulut yang terkena berbentuk bulat atau oval. Setelah beberapa hari, luka seperti melepuh tersebut pecah dan menjadi berwarna putih di tengahnya, dibatasi dengan daerah kemerahan.

Bila berkontak dengan makanan dengan rasa yang tajam seperti pedas atau asam, daerah ini akan terasa sakit dan perih, dan aliran saliva (air liur) menjadi meningkat.

Berdasarkan ciri khasnya secara klinis, SAR dapat digolongkan menjadi ulser minor, ulser mayor, dan ulser hepetiform.

Ulser minor adalah yang paling sering dijumpai, dan biasanya berdiameter kurang dari 1 cm dan sembuh tanpa menimbulkan jaringan parut. Bentuknya bulat, berbatas jelas, dan biasanya dikelilingi oleh daerah yang sedikit kemerahan. Lesi biasanya hilang setelah 7-10 hari.

Ulser herpetiform adalah yang paling jarang terjadi dan biasanya merupakan lesi berkelompok dan terdiri dari ulser berukuran kecil dengan jumlah banyak.

Pemeriksaan

Selain pemeriksaan visual, pemeriksaan laboratoris diindikasikan bagi pasien yang menderita SAR di atasi usia 25 tahun dengan tipe mayor yang selalu hilang timbul, atau bila sariawan tidak kunjung sembuh, atau bila ada gejala dan keluhan lain yang berkaitan dengan faktor pemicu.

Diagnosis banding

Lesi SAR bisa sangat mirip dengan manifestasi penyakit lain dan sulit dibedakan dengan beberapa penyakit tertentu. Untuk membedakannya, ada beberapa hal yang perlu diketahui di antaranya:

* Jumlah, bentuk, dan ukuran lesi, serta seberapa sering lesi hilang timbul (rekuren)
* Usia penderita saat pertama kali timbul sariawan
* Perubahan mukosa atau jaringan kutan
* Ada/tidaknya keterlibatan sistem organ atau adanya gejala lain
* Obat-obatan yang sedang dikonsumsi
* Faktor-faktor pada host/penderita, misalnya:

* Genetik
* Defisiensi nutrisi
* Masalah pada sistem imun
* Stress, masalah psikologis atau fisik

* Apakah pasien menderita HIV/AIDS

* Penyakit AIDS biasanya bermanifestasi secara klinis di rongga mulut. Biasanya timbul ulserasi bisa berupa SAR dalam jenis minor, mayor atau herpetiform. Selain itu juga dapat terjadi candidiasis yaitu infeksi jamur Candida.

Patogenesis

Ada beberapa teori yang menyebutkan kaitan SAR dengan mikroba di dalam mulut seperti streptococcus, Heliobacter pilori dan herpes virus, namun hingga kini teori tersebut belum disepakati secara universal.

Faktor utama yang dikaitkan dengan SAR adalah faktor genetik, defisiensi hematologi, kelainan imunologis, dan faktor lokal seperti trauma pada mulut dan kebiasaan merokok. Selama 30 tahun terakhir penelitian yang dilakukan menyiratkan adanya hubungan antara SAR dan limfotoksisitas, antibody-dependent cell-mediated cytotoxicity, defek pada sel limfosit, dan perubahan dalam rasio limfosit CD4 terhadap CD8.

Riset yang baru-baru ini dilakukan banyak berpusat pada jaringan sitokin mukosa. Salah satu penelitian mengungkapkan bahwa adanya respon imun yang diperantarai sel secara berlebihan pada pasien SAR, sehingga menyebabkan ulserasi lokal pada mukosa.

Selain itu, faktor yang paling banyak didokumentasikan dalam penelitian adalah faktor herediter. Dalam satu penelitian yang melibatkan 1303 anak dari 530 keluarga, didapati adanya kerentanan yang lebih meningkat terhadap SAR pada anak-anak yang orang tuanya adalah penderita SAR. Pasien yang memiliki orang tua penderita SAR beresiko hingga 90 % untuk terkena SAR juga, sedangkan pasien yang orang tuanya tidak pernah terkena SAR hanya beresiko 20 %. Lebih jauh lagi, human leukocyte antigen (HLA) yang spesifik secara genetik ternyata teridentifikasi pada pasien SAR, terutama pada kelompok etnis tertentu. Ada juga penelitian yang mengkaitkan SAR minor dengan faktor genetik yang berkaitan dengan fungsi imun terutama gen yang mengendalikan pelepasan Interleukin (IL)-1B dan IL-6.

Defisiensi hematologi terutama serum besi, folat, atau vitamin B12­­ juga banyak dikaitkan sebagai faktor etiologis dari pasien SAR. Salah satu penelitian melaporkan keadaan klinis yang membaik hingga 75 % pada pasien SAR saat defisiensi hematologis yang dideritanya terdeteksi dan dilakukan terapi.

Faktor lainnya yang dikaitkan dengan SAR diantaranya adalah kecemasan dan stress psikologis yang sering terjadi. Perubahan hormon seperti menstruasi, trauma pada jaringan mukosa seperti sering tergigit secara tidak sengaja, dan alergi makanan juga dilaporkan sebagai faktor resiko terjadinya SAR.

Perawatan

SAR sebetulnya dapat sembuh sendiri, karena sifat dari kondisi ini adalah ­self-limiting.

Obat-obatan untuk mengatasi SAR diberikan sesuai dengan tingkat keparahan lesi.

Untuk kasus ringan, jenisnya bisa berupa obat salep yang berfungsi sebagai topical coating agent yang melindungi lesi dari gesekan dalam rongga mulut saat berfungsi dan melindungi agar tidak berkontak langsung dengan makanan yang asam atau pedas. Selain itu ada juga salep yang berisi anestesi topikal untuk mengurangi rasa perih. Obat topikal adalah obat yang diberikan langsung pada daerah yang terkena (bersifat lokal).

Pada kasus yang sedang hingga berat, dapat diberikan salep yang mengandung topikal steroid. Dan pada penderita yang tidak berespon terhadap obat-obatan topikal dapat diberikan obat-obatan sistemik.

Penggunaan obat kumur chlorhexidine dapat membantu mempercepat penyembuhan SAR. Namun penggunaan obat ini secara jangka panjang dapat menyebabkan perubahan warna gigi menjadi kecoklatan.

Obat-obatan tersebut didapat dengan resep dokter. Meskipun penyakit ini terbilang ringan, ada baiknya bila ditangani oleh dokter gigi spesialis penyakit mulut (drg. Sp.PM)

Pencegahan

1. Hindari stress yang berlebihan, dan tingkatkan kualitas tidur minimal 8 jam sehari. Tidur yang berkualitas bukan hanya dilihat dari lamanya waktu tidur. Tidur dalam kondisi banyak beban pikiran atau stress dapat menurunkan kualitas tidur.

2. Perbaiki pola makan. Pola makan dan diet yang sehat tidak hanya akan mencegah sariawan namun juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Perbanyak sayuran hijau dan buah yang kaya akan asam folat, vitamin B-12 dan zat besi. Bila sedang menderita SAR, hindari makanan yang pedas dan asam.

3. Jaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut.

Handphone salah satu penyebab kerusakan telinga

Apakah terlalu sering menggunakan handphone dapat merusak / mengurangi fungsi syaraf pendengaran? Saya mengalami penurunan pendengaran di telinga kiri saya. Saya cukup banyak menggunakan handphone dan selalu di sebelah kiri. Setelah kira-kira 6 bulan terakhir saya kurang jelas bila mendengar melalui telinga kiri, maka terpaksa saya harus pakai telinga kanan. Terima kasih atas perhatian dan bantuannya.( perempuan, 45 thn,150 cm,62 Kg)


Memang ada penelitian yang dilakukan di India yang menunjukkan bahwa penggunaan telepon genggam dalam jangka lama, terutama bila digunakan pada satu telinga saja, dapat menyebabkan kerusakan pada telinga bagian dalam. Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa berkomunikasi lewat telepon selama lebih dari satu jam tiap harinya, dapat menyebabkan penurunan pendengaran pada frekuensi tinggi, terutama kemampuan untuk mendengar huruf-huruf konsonan seperti s, f, t, dan z. Menurut dokter yang melakuan penelitian tersebut, hal ini dapat disebabkan oleh emisi magnetik yang dikeluarkan oleh telepon genggam atau suara yang terlalu keras dari telepon genggam tersebut. Namun, untuk memastikannya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, khususnya berkaitan dengan masalah emisi magnetik sebagai penyebab kerusakan telinga dalam.

Suatu hal yang sudah pasti adalah bahwa paparan suara keras dalam jangka waktu yang lama memang dapat menyebabkan kerusakan sel-sel telinga bagian dalam, sehingga berakibat timbulnya keluhan telinga berdenging dan/atau penurunan pendengaran. Suara yang terlalu kerasn tersebut akan menyebabkan proses metabolisme sel yang berlebihan, kerusakan sel, dan kematian sel.

Jika memang Ibu sering berkomunikasi dengan telepon genggam dengan suara yang keras serta durasi yang lama, kemungkinan besar itulah penyebab penurunan pendengaran pada telinga kiri Ibu. Tentunya hal ini dapat disebabkan oleh hal lain, seperti mendengarkan musik melalui earphone atau paparan suara keras pada pekerjaan tertentu untuk jangka waktu lama.

Karena itu, untuk mencegah kerusakan sel-sel tersebut lebih lanjut, Ibu sebaiknya telepon genggam berganti-gantian pada telinga kiri dan kanan, kurangi suara telepon, kurangi lama menelepon (menggunakan telepon hanya bila memang diperlukan), dan mengurangi frekuensi atau lama penggunaan alat-alat penghasil suara yang lain (seperti MP3 player).

Kemungkinan diagnosis lain penurunan pendengaran pada satu telinga adalah tumor jinak pada saraf kranial yang berjalan dari otak ke telinga bagian yang mengontrol keseimbangan dan pendengaran (acoustic neuroma). Namun, gejala utamanya biasanya berupa telinga yang berdenging. Penurunan pendengaran pada satu telinga pun dapat juga disebabkan oleh adanya serumen pada liang telinga, serta trauma atau peradangan pada telinga bagian tengah. Peradangan pada telinga tengah disertai oleh rasa nyeri pada telinga, keluarnya cairan dari telinga, dll, dan dapat bersifat akut maupun kronik (lama berulang).

Saya menyarankan agar Ibu berkonsultasi pada dokter spesialis Telinga Hidung & Tengggorokan (THT), agar dapat dilakukan pemeriksaan sederhana untuk memastikan adanya serta kemungkinan penyebab penurunan pendengaran dengan menggunakan otoskop (alat untuk melihat bagian tengah telinga), garpu tala, atau alat yang disebut audiometri. Kerusakan pada sel-sel telinga bagian dalam karena paparan terhadap suara keras tidak dapat diperbaiki, namun dapat dicegah terjadinya kerusakan lebih lanjut dengan cara-cara yang sudah disebutkan di atas. Jika penurunan pendengaran sudah mencapai tahap tertentu, dapat dibantu dengan menggunakan alat bantu dengar.

Manfaat Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur

Pagi-Pagi lihat cewek cantik minum air putih jadi pingin nulis sesuatu tentang air putih nih, hehe. Baca koran kompas kok ada tips minum air putih setelah bangun tidur. Sebenarnya saya juga sudah satu 3 bulan ini selalu minum air putih setelah bangun tidur. Bener-bener deh efeknya sangat terasa, ini bukan Copas loh, tulisan ini berdasarkan pengalaman pribadi saya.

Kira-kira 3 bulan yang lalu, saya memang baca sebuah artikel mengenai efek kesahatan minum air putih sahabis bangun tidur. "terapi air" begitu kira-kira menyebut kebiasaan ini. Di Jepang juga sedang tren minum air putih dingin saat perut kosong untuk mencegah berbagai penyakit. Dipercaya, air putih dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti sakit kepala, sakit badan, arthritis, asma, dan detak jantung cepat. Berdasarkan itulah saya coba membiasakannya.


Menurut saran pembuat artikel, kita minum 3 liter, busyet dah, banyak banget, pertama kali nyoba gak kuat minum sebanyak itu. Tapi karena kecerdasan yang luar biasa ( so cerdas mode on) akhirnya saya cicil aja minumnya. Pertama minum 4 gelas dulu, terus jeda 15 menit minum 3 gelas, jeda 15 menit lagi minum 3 gelas... terus sampai habis deh 3 liter.


Setelah itu disarankan tidak memakan apapun selama satu jam. Wah.. kembung perutku, dan efeknya nya, dalam satu jam itu bolak balik ke kamar mandi... istilahnya ganti oli pagi-pagi... hehehe

Setelah berjalan selama 2 hari, efek kesehatan yang pertama aku rasakan... wah senangnya. Emang efek apaan tuh? Aku berhasil (maaf nih) buang air besar dengan "Limbah" terbanyak, dan warnanya iiihhh... !! dan setelah aku browsing, kutemukan bahwa memang itu indikasi toxin dalam tubuh kita dikeluarkan.


Efek kedua yang aku rasakan setelah 3 hari. Ada temen yang bilang "Eh, kamu kok tambah putihan gitu ya, Tambah cerah aja wajahmu, cie, pake bedak ya?? (ledek temanku)" aku sih hanya menjawab, "ya emang aku dari dulu ganteng..." Setelah aku pikir-pikir mungkin ini efek dari Terapi air yang baru aku jalanin. Mungkin secara teori alamiahnya... uhuk uhuk... Karena toxin dalam tubuh terbuang, maka otomatis akan mencerahkan warna kulit. Hmmm, saya jadi tambah semangat... ayo terus biasakan terapi air !!


Kalau bagi anda yang belum mencoba, saya sarankan mulai sekarang lakukan, demi kesahatan anda sendiri loh. Perjuangan hanya diawal-awal minum aja, setelah biasa maka enteng kok ngejalaninya...


Jika memang ingin mencoba, ini ada tips dari saya:

1. Sebelum tidur sikat gigi dulu

2. Siapkan kira-kira 3 liter air, atau anda siapkan gelas besar deket Galon air minum anda.

3. Minum yang baik adalah pada jam 4 atau 5 pagi. karena pada jam-jam segitu perut sedang kosong dan memang jam terbaik untuk buang air besar.

4. Kalau gak kuat, minum secara bertahap.

5. Setelah minum air putih, jangan makan apapun selama satu jam.

6. Sambil menunggu makan pagi bisa olahraga ringan.

7. Tetaplah konsisten.

Jika memang anda ingi lebih serius, anda bisa coba browsing di Paman Google mengenai terapi air ini. Selamat mencoba...