Sabtu, 27 Desember 2008

Sekarang, Jadi PEGAWAI itu RESIKO

Sekarang, Jadi PEGAWAI itu RESIKO


Kebijakan tradisional dari separuh abad 20 adalah "Bersekolah, mendapat pendidikan layak dan bekerja di perusahaan yang baik" Sedangkan ide tentang "Berbisnis untuk diri sendiri" sering dinilai sebagai pilihan beresiko. Pilihan itu mungkin cukup terhormat, tapi beresiko.


Tapi paul Zane Pilzer menilai. Kini kebijakan itu berubah total. Sekarang bekerja diperusahaan adalah pilihan yang beresiko . menurutnya adalah yang lebih masuk akal adalah bekerja untuk diri sendiri . Inilah era perkembangan bisnis berbasis rumah di tahun 2000, 50 persen lebih perusahaan-perusahaan kecil adalah berbasis rumah, dan mereka menggerakan 10 persen seluruh pendapatan ekonomi negara.


Itulah salah satu alasan utama mengapa kini enteprenuer dan pebisnis berbasis rumah punya peran significan diperekonomian negara, peraturan baru dan teknologi baru cukup menjadi pemicu tren; masyarakat merasa nyaman tinggal di rumah. Faktanya mereka yang berkerja di nrumah mendapat kehormatan tersendiri dari masyarakat dan lingkungan sekitarnya ERA TEKNOLOGI


Ketika Filzer lulus dari Wharton, 1976 ia bekerja di citibank, tapi itu bukan lantaran tertarik dengan perbankan, melainkan ingin mengakses teknologi terbaik. Maklumlah di citibank tersedia komputer terbaik dan terbesar. Komputer tersebut termasuk produk mahal yang mengelola bisnis raksasa secara eksklusif, yang dapat memberikan keuntungan besar kepada perusahaan. Dengan komputer terbesar dan terbaik citibank bersaing dengan bank lain yang belum memilki sistem komputerisasi canggih kala itu.


Sekarang anda tentunya sangat menginginkan teknologi terbaik demi bisa bekerja sebagai pebisnis yang berkantor dirumah, sedangkan perusahaan-perusahaan besar harus melewati liku-liku kebijakan finansial untuk membeli teknologi tersebut.


Lima dari sepuluh perusahaan raksasa di di bursa saham Amerika (Cisco, Microsoft, Intel, Oracle dan Vodaphone) adalah perusahaan yang belum eksis 20 tahun lalu tapi sekarang mereka punya pendapatan lebih dari satu trilyun dolar. Apa persamaan mereka? Pilzer menjelaskan karena mereka adalah suplier raksasa teknologi canggih. Mereka membuat perangkat yang membantu arsitekture membangun rumah lebih cepat, membantu pebisnis berbasis rumah berkomunikasi, sehingga lebih baik dalam menjalani bisnis serta mendistribusi produk. Perlu di ingat perangkat tersebut difokuskan pada peorangan, bukan pada keperluan adanya komputer yang membutuhkan ratusan jaringan rumit untuk perusahaan. Masih banyak perusahaan besar yang memakai produk lama, bandingkan denga komputer yang dimiliki oleh para pelajar atau mahasiswa di rumah mereka.


Menurut pilzer terdapat perbedaan antara enterpreneur perorangan(pengusaha) dengan perusahaan besar, yaitu pengusaha mempunyai keunggulan tersendiri. Berbeda dengan perusahaan di mana terdapat kekurangan dari segi teknologi. Teknologi berubah cepat dan jadi tantangan berarti bagi perusahaan besar mengadaptasinya. Dahulu di era 70 dan 80 an makin besar perusahaan makin besar teknologinya yang dimilikinya. Sekarang kebalikanya Makin besar perusahaan makin tertinggal teknologinya.


Saat ini teknologi digunakan untuk mempercepat bisnis yang berbasis pada transaksi one on one Dell komputer misalnya mereka tidak menciptakan suatu model lalu berusaha keras agar diminati pembeli melainkan memproduksi segala model dari keinginan konsumen.


Perangkat teknologi bagi pengusaha mendapat tempat yang istimewa, lihat saja perusahaan-perusahaan terbaik di Amerika mereka menyadari bahwa pertumbuhan di amerika akan dipenuhi pengusaha dan bisnis satu orang atau dua orang makanya mereka melakukan desentralisasi memberi jalan kepada pengusaha independen dan didukung oleh penyedia perangkat. Mereka ingin membuat perangkat untuk pasar terbesar dan itu adalah para pengusaha.

Lalu dimana peluang terbesar berada sekarang? Mereka bersekolahpun kini sadar peluang terbaik bukan bekerja pada perusahaan besar (kecuali perusahaan tersebut menyediakan perangkat untuk pribadi) . tapi berbisnis untuk mereka sendiri sebagai enterpreneur atau pengusaha.


Perusahaan tidak bisa bersaing

Begitu banya perubahan sejak pilzer menjadi pegawai 30 tahun lalu. Para petinggi ditempat perusahaan dia bekerja sempat berkata, kita selalu disini dan selalu perhatian kepada anda jika anda loyal kepada kami, kami akan berikan keuntungan biaya kesehatan dan paket pensiun terbaik. Tahun demi tahun berlalu tetapi pilzer melihat janji janji itu menghilang di telan angin dan bukan karena mereka jahat tapi karena mereka tidak mampu. Untuk memahami peristiwa itu berikut tanggapan pilzer tentang mengapa dan abagaimana perusahaan-perusahaan besar menjadi berkembang. Pada tahun 1931 mhasiswa inggris berumur 21 tahun yang idealistik bernama Ronald Coase memenangkan beasiswa untuk belajar di amerika, sebagai pelajar ekonomi ia bersemangat menghadiri The Land of the Entrepreneur yang merupakan rumah dari Horatio Alger, Henry Ford dan Andrew Carnagie dimana semuanya memulai membangun perusahaan terbaik.


Namun ia menemukan begitu banyakl pelajar yang ingin bekerja sebagai pegawai di perusahaan. kenapa? Ronald bertanya-tanya.padahal dalam benaknya di ekonomi pasar bebas, di era peluang mengapa harus bekerja pada orang lain jika bisa berbisnis sendiri dan dapat memperkenalkan kemampuan kepada orang banyak? dengan kata lain mengapa perusahaan-perusahaan besar bis berkembang di antara jutaan entrepreneur?


Setelah dipelajari secara detail, Coase menemukan bahwa perusahaan besar bisa berkembang karena melakukan bisnis dengan efisien "biaya transaksi" perpegawai di suatu perusahaan yang tidak tunggal se atap begitu tinggi seperti biaya tranfortasi, biaya telepon, biaya korespondensi, serta biaya lainya akan terus meningkat beban pengeluaran perusahaan. karena biaya transaksi besar, Coase memprediksikan akan ada biaya beban lainya. iapun meluncurkan karyanya The Nature of the firm yang menjadi standar naik turunya beban suatu perusahaan. Coase menjadi propesor fi University of Chocago 60 tahun kemudian. Pada tahun 1991, ia memenangkan piala nobel di bidang ekonomi karena karyanya yang terkenal itu.


Tapi kemudian kemajuan teknologi tak bisa dihindari, ingat mahalnya layanan telepon jarak-jauh? atau pengiriman 24 jam nonstop semua dalah masa lalu, kini berkat kecanggihan teknologi semua biaya transaksi itu tiba-tiba turun hampir mendekati angka 0 (nol), Sekarang akan lebih effisien jika bekerja di unit sangat kecil dan itu yang sebenarnya kita lihat sekarang. Perusahaan yang terbilang binafide adalah mereka yang menjadi VIRTUAL menurut Pilzer mayoritas pengangguran yang kita saksikan sebenarnya mewakili contoh permanen dari saingan perusahaan besar dengan perusahaan kecil, pengusaha independen dan entrepreneur yang bergerak cepat.


Kini masyarakat lebih sadar untuk meninggalkan pekerjaan lalu menjadi entrepreneur sejak hadirnya tren menjadi pegawai diabad 19, Dahulu kesadaran ini selalu fokus pada peluang dan ketakutan mengambil resiko, kini resiko sesungguhnya adalah dengan menjadi pegawai, kareana pekerjaan anda mungkin secara permanen tidak dibutuhkan lagi beberapa tahun kedepan.


Keuntungan?

Jika anda jutawan 20 tahun lalu, kesempatan menghasilkan uang saat itu hanya dengan membangun bisnis lalu menjualnya kenapa, sebab pajak pendapatan umumnya 70 s/d 80 persen, dan mereka yang berharap adanya dana pensiun bekerja di perusahaan. lebih-lebih mereka juga menginginkan dana kesehatan dari perusahaan.

dan ini di iringi beberapa perubahan kritis yang terjadi di hukum pajak amerika. perubahan itu memudahkan seseorang itu menghitung jutaan dolar dengancash flow yang simpel dari bisnis berbasis rumah dimana sebelumnya itu tak mungkin dilakukan. Kongres akhirnya menciptakan hukum pajak tersendiri bagi pengusaha sehingga mereka bisa menikmati keuntungan bebas pajak atau keringanan lain jika sebagai pegawai perusahaan.


Beberapa alasan banyak orang ingin bergabung diperusahaan besar adalah adanya jaminan kesehatan dan dana pensiun, Dari tahun 1944 sampai 2005, pertama pegawai perusahaan bisa menikmati keuntungan pajak, ini karena pegawai yang mendapat kebebasan atau keringanan biaya kesehatan tak harus membayar pajak terkait, kedua pegawai dibolehkan menikmati 100 persen pajak kesehatan dan ke tiga pegawai boleh menjadikan dana kesehatan menjadi dana pensiun.


Namun Kini pengusaha bisa memperoleh kesehatan lebih baik dan keuntungan pensiun di banding para pegawai tersebut. Asuransi kesehatan terbaik kini tersedia bagi hampir seluruh pengusaha. Health Savings Account (HSAs) yang baru memberikan keuntungan pajak yang sama kepada pengusaha meski sejak tahun 2003 terdapat kebijakan asuransi kesehatan terhadap para pegawai.


Mayoritas masyarakat mengira Individual Retirement Accounts (IRAs) sebagai tabungan pensiun yang kecil dan tidak penting. Padahal dimulai pada tahun 2005 para pegawai bisa mempersembahkan 8.000 dolar pertahun kepada IRAs dan meningkat menjadi 10.000 dolar di tahun 2008. IRAs tak hanya memberi keuntungan dana pensiun perusahaan secara tradisional tapi juga memberi kebebasan pajak seperti pada pembangunan rumah pertama kali, atau pada pembayaran asuransi kesehatan saat tidak bekerja. Tapi bayangkan jika anda punya bisnis sendiri. tabungan dana pensiun akan lebih baik. Mengapa kongres mengubah hukumpajak dan menciptakan insentif luar biasa?itu karena mereka harus. Kini lebih dari 50 persen warga Amerika bekerja untuk diri sendiri atau bisnis kecil.


Gaya Hidup

Di era ekonomi baru ini kuantitas kompensasi tak lagi cukup. kita makin sadar untuk hidup berkualitas. kita tidak hanya ingin uang, tetapi juga gaya hidup, berapa pun uang yang anda peroleh akan tak berarti apabila anda tidak punya pasangan hidup atau anak, percuma punya tubuh sehat akan tetapi disia-siakan, dan bagaimana sejahteranya anda jika tak bisa menikmati lantaran sakit. Konsep kualitas hidup yang kita inginkan sekarang tak jauh dari alasan utama teknologi, Ekonomi dan standar hidup kita telah berkembang, sehingga tak lagi berharap hidup apa adanya melainkan ingin punya pengalaman hidup terbaik. "kualitas hidup" serupa dengan "layanan konsumen yang baik" ini sesuai dengan hukum ekonomi keempat dan ke lima dari ekonomi teknologi menentukan permintaan dan permintaan tidak ada batasnya. sekarang kita menginginkan kualitas hidup yang tak hanya memberi kebebasan tapi juga arti hidup dan kepuasan yang mendalam.
Kembali lagi, Pegawai tak bisa bersaing dengan pengusaha. Ketika anda mulai berbisnis, anda menempatkan waktu yang sama seperti menjadi pegawai jika perlu. tapi anda bisa menentukan kapan waktu yang tepat.
Pilzer misalnya, ia bekerja dirumah dengan laptop tampa kabel. Ia pun punya akses telepon tampa kabel di setiap ruangan, jadi bebas berkeliaran di sekitar rumah dan bekerja kapanpun ia mau, ia bisa menghabiskan waktu bersama anak-anak untuk sarapan, jika itu penting menurutnya, ia bebas bekerja setelah anak-anaknya tertidur.
kita sering membicarakan tantangan bagaimana menjaga keseimbangan waktu bekerja dan waktu keluarga. gambarkan seperti gergaji, satu sisi bekerja sisi lainya keluarga. Ketika anda secara konstan memperioritaskan salah satunya hidup anda terpotong sedikit demi sedikit hingga benar-benar terbelah dua. itu berarti, anda bisa saja kehilangan waktu bekerja dan kesehatan anda pun terganggu.
namun jika cukup beruntung menemukan cara bagaimana bisa melakukan pekerjaan dirumah, maka kita tak perlu memikirkan keseimbangan antara waktu kerja dan waktu keluarga, karena kita bisa mengerjakan keduanya.
Saat pilzer muda ayahnya menjalani bisnis kecil membuat tempat tidur bersama 8 hingga 10 pegawai bisnis itu adalah hidupnya. Ia bekerja keras tiap hari dan selalu membicarakanya saat makan malam, sebagai anak pilzer membantunya saat liburan. Sekarang ia sadari momen bahagia dari hidup ayahnya ketika anak-anaknya membantu berbisnis.
menurut Pilzer, pengusaha kesepian saat ini karena tidak didukung oleh anak-anaknya jika anda mampu mendidik anak-anak tentang apa yang anda kerjakan, tentang ekonomi, tentang segala kebaikan, maka anda adalah pengusaha yang bahagia. Pilzer menilai amerika mulai dibangun sebagai bangsa yang dipenuhi dengan para entrepreneur agrarian, dimana setiap orang adalah pengusaha kecil. Sedangkan perubahan perusahaan besar, dimana banyak dari generasi pilzer yang menjadi pegawai merupakan sejarah yang cukup berarti, yang dalam setiap peristiwa menjadi akar-akar entrepreneur.
Paul Zane Pilzer/bisnis Plus

Sabtu, 20 Desember 2008

Makan Sayur donk.......

MEMBUAT anak menyukai sayur dan buah adalah PR yang sulit bagi orangtua. Mi instan atau nugget ayam siap goreng menjadi makanan favorit anak-anak masa kini. Perlu trik jitu supaya mereka mau mengunyah sayur dan buah. Sepertinya mulut anak-anak mendadak terkunci bila dihadapkan pada sayuran atau buah-buahan. “Jangankan makan, melihat bentuknya saja mereka sudah ogah,” kata Rika. Ibu dua anak ini mengaku gemas karena makanan dengan sayuran yang ia sodorkan pasti ditolak anak-anaknya. Kalaupun mau, sayuran yang ada mesti disingkirkan dulu sehingga tinggal telur atau nugget.
“Kadang-kadang saya kasih mi instan daripada mereka nggak mau makan sama sekali,” tuturnya. Buah Lebih MudahOrangtua memang cenderung bersikap permisif terhadap buah hatinya. Salah satunya ya, soal makan sayur-mayur.
Orangtua mengambil jalan mudah, dengan menyajikan jenis makanan yang lebih disukai anak-anak. Yang penting, mereka mau makan! Sikap demikian tentu saja tidak menguntungkan, terutama bagi tumbuh kembang anak. Sebab, sayur dan buah menyumbang sejumlah vitamin dan mineral yang dibutuhkan anak-anak.
Memang banyak orangtua yang menyiasati kekurangan gizi itu dengan menjejali anak dengan sejumlah suplemen. Namun, pasti lebih baik jika anak-anak mendapatkan nutrisi yang alami. Selain vitamin dan mineral, kandungan serat yang ada pada buah dan sayur baik untuk kesehatan saluran cerna.
Kita lihat, anak-anak sering mengalami kesulitan buang air besar gara-gara kurang mengonsumsi makanan berserat. Kandungan air pada sayur dan buah juga cukup tinggi (80-90 persen), sehingga bisa membantu mengatasi kekurangan cairan dalam tubuh. Supaya anak mau makan sayur dan buah memang perlu trik tersendiri. Dibandingkan dengan sayur, anak relatif lebih mudah disuruh makan buah. “Sayur relatif tidak mempunyai rasa. Selain itu, serat yang ada pada sayur lebih tinggi daripada buah sehingga anak menjadi malas mengunyah,” ujar DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc., ahli gizi dari Bagian Ilmu Gizi FKUI.
Anak-anak lalu lebih memilih nugget dan mi instan yang gurih dan enak di lidah. Menurut suatu studi, pilihan dan pola makan pada anak-anak tanpa disadari dibentuk oleh orangtuanya. Bila orangtua tidak suka sayur atau jarang menyimpan dan menghidangkan sayuran, umumnya anak-anaknya juga tidak gemar sayuran. Jadi, jangan heran jika anak mempunyai perilaku yang sama dengan orangtuanya.
Untuk itu, cara yang terbaik adalah orangtua memberi contoh sejak dini. Ajari Berulang Menawari apalagi memaksa anak untuk mengonsumsi beragam jenis sayur bukanlah langkah yang tepat. Semestinya sejak awal mereka selalu melihat Anda mengonsumsi sayur. Dengan demikian mereka akan terbiasa dan menirunya. Meski pada awalnya mereka menolak, Anda wajib menawarkan sayur dan buah secara berulang-ulang. Beri anak kesempatan untuk mencicipi beragam jenis sayur dan buah. Bukan tidak mungkin jika mereka kemudian akan menerima beberapa di antaranya. Walau itu berarti Anda harus mencoba memberi wortel sebanyak 10-15 kali, sebelum akhirnya mereka benar-benar mau menelannya.
Suatu penelitian menunjukkan bahwa anak yang biasa memilih makanan hanya mendapat ASI kurang dari 6 bulan. Sebaliknya, mereka yang diberi ASI lebih dari 6 bulan tidak menunjukkan perilaku serupa. Dengan kata lain, pemberian ASI eksklusif dapat mencegah anak menjadi pemilih makanan. Memang perlu siasat dan kreativitas orangtua dalam menyuguhkan hidangan berupa sayur dan buah.
DR. Tati mencontohkan, menggoreng sayur berbalut tepung seperti halnya bakwan, risol, lumpia, dan tempura bisa menjadi alternatif cara penyajian. Anak biasanya lebih menyukai sensasi garing pada makanan. Itu sebabnya, sayur yang dimasak terlalu matang akan segera disingkirkan anak-anak.
Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah memotong halus atau memblender sayuran, lalu mencampurnya dengan telur dan sup. Dengan begitu anak tidak menyadari keberadaan sayur tersebut. Menambahkan dressing pada sayuran juga akan membuat anak lebih senang menyantap sayuran.
Siasat serupa juga bisa diterapkan dalam menyajikan buah. Membuat es buah, memblender buah sehingga lebih mudah diminum, atau mencampur dalam yoghurt dan susu, merupakan beberapa trik agar anak mau mengonsumsi buah. Mengonsumsi buah segar lebih baik karena kandungan seratnya masih tinggi. Ajak Anak Menyiapkan MakananOrangtua adalah contoh yang paling mudah ditiru oleh anak-anaknya, termasuk dalam hal perilaku makan. Itu sebabnya, orangtua yang tidak menyukai sayur maupun buah akan menurunkan ketidaksukaannya itu pada anak-anaknya. Ada beberapa anjuran dari Ottilie Droggitis, warga di Maryland, AS, yang juga ibu lima anak, dalam menyiasati pemberian sayur dan buah itu. Anjurannya termuat dalam situs Centers for Disease Control and Prevention, Departemen Kesehatan AS. Siapa tahu, Anda berhasil dengan menerapkan cara-cara Droggitis berikut:Menjadi panutan. Saat berbelanja, ambillah buah segar, buah kering, jus buah, dan sayur kaleng. Sebaliknya, singkirkan permen dan minuman bersoda dari daftar belanja. Ungkapkan pada anak, betapa sehatnya makanan tersebut.
Hal yang sama juga bisa diterapkan saat Anda makan di restoran atau di rumah. Ceritakan bagaimana enaknya sayuran itu. Penuhi kulkas dengan sayur dan buah. Coba lihat isi lemari makan dan kulkas Anda. Lebih banyak tersedia buah, sayur, atau malah biskuit dan minuman bersoda? Sudah saatnya Anda mengganti minuman bersoda, permen, serta biskuit, dengan jeruk, apel, belimbing, juga tomat dan wortel.
Semakin terlihat adanya sayur dan buah di rumah, anak akan lebih mudah menjadikannya sebagai makanan ringan. Di saat musim kemarau misalnya, perbanyak semangka yang sudah dipotong dan jeruk dalam kulkas. Menjadi koki. Libatkan anak saat Anda memasak atau menghias makanan yang akan disajikan. Mereka bisa diminta menambahkan kismis atau stroberi pada sereal maupun yoghurt.
Ajak anak membuat salad buah sebagai makanan selingan. Hal itu selain menyenangkan, juga bisa merangsang selera anak pada makanan tersebut. Beri pilihan pada anak. Saat di supermarket, ajak anak untuk mengenali berbagai bentuk, ukuran, serta warna buah dan sayur. Dengan begitu mereka dapat memilih buah dan sayur yang disukai. Jika mempunyai waktu luang, Anda dapat mengajak anak mengunjungi kebun sayur.
Ada Apa di Dalam Buah dan Sayur?Proses pertumbuhan pada anak-anak akan berjalan sempurna dengan kehadiran berbagai zat gizi yang terdapat pada sayuran dan buah-buahan, seperti: Zat BesiTerdapat pada kacang-kacangan, sayuran daun hijau, sereal, dan kuning telur. Zat ini penting untuk pembentukan sel darah merah.Kalsium Banyak ditemukan dalam susu dan produk olahannya.
Juga terdapat pada sayuran daun hijau, kacang-kacangan (terutama almond). Kalsium sangat dibutuhkan untuk pembentukan dan menjaga kesehatan tulang serta gigi. Potasium Mudah dijumpai pada alpukat, pisang, kentang, kacang-kacangan, dan buah sitrus. Potasium bekerja bersama sodium dalam mempertahankan keseimbangan cairan elektrolit dalam sel. Penting untuk mengantarkan rangsangan dari seluruh saraf.Vitamin A Terdapat pada sayuran daun hijau, wortel, labu, aprikot, dalam bentuk betakaroten. Vitamin ini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan sel, daya penglihatan, dan fungsi kekebalan tubuh. Vitamin CTerdapat pada sayur dan buah terutama stroberi, keluarga sitrus, juga kentang. Vitamin C diperlukan untuk kesehatan gusi, tulang, tulang rawan, kulit, serta sebagai pengantar saraf. Vitamin K Bisa dijumpai pada sayuran hijau, terutama brokoli. Vitamin ini penting untuk pembentukan beberapa protein dan proses pembekuan darah.